Jumat, 04 April 2014

KopMil

Apa   itu Kopmil???

Mungkin pada saat sekarang ini banyak kalangan anak muda yang sibuk dengan Kopmil. Semua orang membicarakan Kopmil, mereka yang berasal dari berbagai kalangan. Kopmil? Apa itu kopmil? Kopmil singkatan dari Kopi Milo usaha ini dijalankan oleh Om Ping yang bernama asli Sufyanto, lelaki yang berumur 50 tahun menggeluti pekerjaan berjualan kopmil ini dari dua tahun belakangan. Nama kopmil ini awalnya diberi langsung oleh mahasiswa yang sering nongkrong disana, padahal Om Ping sendiri memberi namanya kopi milo.
Usaha ini dijalaninya hanya coba-coba, ternyata mendapat respon yang baik dari masyarakat banyak. Sebenarnya usaha ini sudah lama, tapi baru boomingnya sekitar tahun 2011-2012. Kopmil bagi anak muda sekarang ini menjadi sangat tren, karena menjadi ajang pergaulan. Tempat jualan kopmil ini ada banyak cabang di kota Padang, tetapi pusat atau tempat kopmil pertama kali itu di Pondok dekat depan bangunan Klenteng orang Cina.  Buka dari jam 3 sore, tutupnya tergantung ramai atau tidak. Terkadang mereka tutup sekitar jam 1 kalau sepi tapi kalau ramai seperti malam minggu mereka bisa tutup sampai jam 2 malam.
Om Ping membuat usaha Kopmil tidak secara turun temurun, semua berawal dari ia ingin mencoba menggabungkan “bagaimana ya rasanya kopi dicampur milo?”. Ternyata percobaannya ini berhasil, mendapat sambutan baik dari masyarakat. Dari usaha yang dirintis bersama istri, sekarang Om Ping sudah punya cabang 3 buah di kota Padang, yaitu di daerah Batang Arau, didekat Pondok Niaga, dan di Pondok. Di Pekan Baru juga ada tetapi diberikannya kepada saudara yang disana.
Di tempat kopmil ini, kita bisa nongkrong bareng teman-teman disana. Tempat yang banyak bangunan bersejarah ini mendapat tempat di hati masyarakat banyak. Selain itu wisata kuliner yang ada tidak hanya Kopmil, banyak citarasa yang disuguhkan, ada Cadburry, cappuccino, koffemix, kopi es, dll. Makanan juga ada seperti lotek, gado-gado. Tetapi itu tidak Om Ping yang mengelola tetapi orang lain yang masih juga familinya.
Sampai saat sekarang tempat yang digunakan untuk berjualan masih mengontrak, dan pembayarannya pun per tahun. Om Ping sudah memiliki 4 orang karyawan dan gajinya pun berbeda-beda semua tergantung dari keterampilannya. Gaji dari karyawannya itu tergolong sangat besar, karena berkisar antara Rp 60.000,-  sampai Rp 70.000,-. Omset dari kopmil ini mencapai Rp 5 juta sampai Rp 6 juta per malam.
Kopmil menjadi tempat nongkrong yang tepat bagi anak muda gehol zaman sekarang. Disana mereka juga bisa berfoto-foto dengan bangunan megah yang diiringi cahaya lampu jalan yang sangat bagus, memberikan kesan yang sangat fantastik. Tetapi ada juga yang sekadar duduk dan ngobrol-ngobrol bersama teman-temannya. Dari kopmil ini juga banyak pengusaha-pengusaha yang lain membuka warung yang berhubungan dengan susu. Karena itu sudah menjadi tren untuk masyarakat kota padang. (novritika)

by:
    TaufiQ d'Grandson